top of page

2016 dst

Hai, apa kabar kamu disana? Aku rindu.

Aku rindu makan cuanki denganmu di pinggir Jalan Braga saat hari kelahiranku, kemudian minum kopi awan Toko Djawa favoritku. Aku rindu saat kau meniupkan serbuk dancow ke wajahku, alhasil wajahku penuh dancow putih yang manis tapi sama sekali tidak membuatku semakin manis. Aku kesal padamu saat melakukan hal konyol itu, tapi aku rindu. Aku rindu saat kau jahil memasukkan cuka ke mangkok batagor kuahku yang baru diantar ibu kantin, lalu aku pergi dan menangis karena ulahmu itu di saat perutku sedang memberontak kelaparan dan PMS sedang menyerangku. Aku rindu saat kita bertengkar karena kau berbohong padaku. Aku rindu saat kau meminta maaf padaku dengan cara tiba-tiba menyelipkan hairspray bergambar Frozen di saku jaketku. Aku yang saat itu sedang duduk mengerjakan tugas di bangkuku tentu saja tak bisa menahan tawa, sulit rasanya untuk lama-lama marah padamu terlebih jika disogok Frozen olehmu. Aku rindu saat sakit kepalaku sedang kambuh hebat lalu kau menggoyang-goyangkan kepalaku hingga terasa seperti ada ratusan hingga ribuan truk pengangkut kayu menindih kepalaku, sakit sekali rasanya. Kau sungguh lebih jahat dari Rangga saat itu, tapi aku rindu.


Aku rindu roti bakar buatan bapamu, aku rindu makaroni buatan bundamu. Aku rindu pulang sekolah naik angkot denganmu hingga Pasar Pola. Aku rindu saat kita pulang sekolah hujan-hujanan naik motor, kau memakai jaketku dan aku memakai jas hujan. Sungguh, maafkan aku karena tidak membawa dua pasang jas hujan waktu itu. Aku rindu saat kau menjemputku berangkat sekolah dan mengembalikanku kembali ke rumah saat pulang sekolah. Aku rindu kau yang memaklumi betapa aku sangat kudet tentang lagu-lagu zaman sekarang, sehingga setiap kali di mobil kau dengan senang hati mempersilahkan aku untuk menyalakan lagu dari playlist di HPku yang mayoritas berisi lagu frozen dan lagu-lagu semasa kelas 6 SD. Aku rindu membicarakan motor scoopy merah denganmu.


Aku rindu makan es pisang ijo Rp. 5000 di depan Istana Plaza. Aku akan memesan rasa vanila dan kau rasa cokelat. Aku rindu saat bulan puasa kita makan soto di Jalan Pajajaran siang hari karena sama-sama sedang tidak puasa. Aku rindu ke McD denganmu, bahkan tadi malam aku memimpikan itu. Aku rindu melihat tas hijaumu. Aku rindu saat kau menikmati bekal makan siang buatan mamaku, bahkan tak jarang kau menghabiskannya padahal aku hanya makan beberapa suap. Aku rindu suara hebohmu yang terdengar hingga lab kimia. Aku rindu kau temani aku saat aku dimarahi (read: direndahkan) oleh seorang guru. Aku rindu melihatmu membuat vlog di hp siapapun itu. Kau hebat, kau sangat percaya diri dan pandai bicara. Aku rindu diberi kejutan balon-balon ulangtahun di dalam mobilmu. Aku rindu diberi satu dus mie yang sudah terkena pipis kucingmu tapi berisi banyak sekali barang frozen favoritku. Aku rindu saat kau memecahkan gelas kimia di lab, lalu wajahmu menegang saat berhadapan dengan Bu Tini. Aku rindu menghabiskan waktu liburan kuliahku dengan membuat scrapbook untukmu. Aku rindu dibuat nangis dan tertawa olehmu. Aku rindu tiga tahun satu kelas denganmu. Aku rindu sekali masa abu-abu denganmu.


Hai, apa kabar kamu disana?

Aku menangis saat melihatmu di layar laptopku dalam webinar yang kau selenggarakan waktu itu. Aku rindu. Aku tak mengerti mengapa bisa serindu ini dengan teman yang jahil dan menyebalkannya sedunia akhirat. Aku rindu dimarahi olehmu karena betapa aku menjadi bodoh saat menyukai seseorang. Kau tahu? Setelah perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan akhirnya aku bisa melupakannya, seperti saranmu waktu itu. Sekarang aku sudah menemukan orang lain yang aku yakin kau akan senang mendengar kisahnya. Aku bertemu matahari, orang yang sama yang aku ceritakan padamu di rest area tol menuju Jatinangor. Saat itu pandemi dan COVID-19 ini masih hangat dan kau mengajakku untuk menemanimu mengambil barang-barang di kosmu dekat UNPAD. Apa kau masih ingat yang aku ceritakan waktu itu? Aku yakin 85% kau tidak ingat. Tidak apa-apa, aku akan dengan senang hati menceritakan kisah itu lagi dan kisah-kisah selanjutnya.


Sudah lama sekali aku tidak mendengar cerita-cerita darimu. Aku senang mendengarmu bercerita, karena aku tak pandai bercerita. Namun sekarang, ada banyak yang ingin aku ceritakan padamu. Aku juga ingin mendengar hari-harimu selama ini. Saat kubilang ingin menelponmu, aku sungguh rindu mendengar suara berisikmu yang seringkali menyakiti telingaku. Tapi saat itu kau sedang sakit tak bisa ditelpon, tidak apa-apa. Pulihkan dulu dirimu, disini aku hanya bisa bantu mendoakan agar kau segera sehat. Sehat-sehat terus ya, kau tak boleh sakit, nanti suaramu jadi tidak bersemangat lagi, nanti Bu Tini keheranan kenapa suaramu tidak terdengar sampai lab kimia.


Tulisan ini aku dedikasikan untukmu, meskipun sejujurnya aku tidak yakin kau akan membaca tulisan panjang ini yang 100% berisi tentangmu. Bahkan aku tidak yakin kau tau bahwa aku punya blog. Tapi jika kau membaca tulisan ini, aku akan sangat berterima kasih. Aku tau kau tidak suka membaca tulisan yang terlalu panjang. Tapi aku tidak mungkin menyampaikan semua isi hatiku tentangmu ini langsung dengan bibirku, karena itu akan terdengar menggelikan bahkan menjijikan jika aku membayangkannya. Aku tidak sanggup membayangkan kau akan tertawa meledek saat mendengarku berkata-kata manis padamu. Aku tak akan meminta maaf karena menceritakan semua kebaikan sekaligus kejahatanmu padaku di blog ini, karena aku ingin seluruh dunia tahu bahwa kau dengan segala tingkahmu itu, kau tetaplah temanku yang sangat sangat berharga, dulu, sekarang, dan semoga sampai kapanpun. Aku hanya ingin meminta maaf karena aku sempat menghilang lama, karena aku tak pandai menjaga hubungan dengan orang-orang di masa lalu, karena aku takut untuk memulai percakapan, karena aku tak tahu topik apa yang harus aku bicarakan jika aku mengobrol denganmu. Maafkan aku. Terima kasih sudah menjadi temanku sejak 2016.


Dari aku yang sedang rindu temanku.

xoxo

Recent Posts

See All

Terima Kasih XX

Jika kau membaca judul ini, kau pasti tau tulisan ini untukmu. Tapi tentunya aku yakin kau tidak akan peduli. Tidak apa-apa. Aku hanya...

Semua Ada Harga

Aku menulis disini saat ini karena tidak tahu harus menyampaikannya pada siapa. Bagian paling menyakitkan dari semua ini adalah ada harga...

2 Comments


Shabrina Azahra
Shabrina Azahra
Mar 26, 2022

Tambahan


JANGAN CEPET CEPET NIKAH SIAH!!! S2 DULUU IHH KELUAR NEGERI!!!

Like

Shabrina Azahra
Shabrina Azahra
Mar 26, 2022

Makasiii udah bukaa aib saya yaa mbanyaa HAHAHAHHA

first of all i never thought that someone can lovingg me and remember me this wayyy


aku tuu selalu mikir apa yang aku lakukan ituu ga ada dampaknya atau malah orang sebel sama aku, aku ga tau apa yang kita lakukan itu ternyata seberdampak itu ke kehidupan orang lainn


aku masii inget tipis tipisss koo orang yg km omongin dii rest areas ke arah nangorr xixixi


aku kangennn jugaa makanann ygg di lapiss daun pisang apa namanyaa lupaa euy boy, kangen jugaaa setiap pagi nunggu kamu di depan rumah dan malemnya nawarin mau atau ngga berangkat bareng ke sekolah


DAN YANG PALING PENTING kamu itu orang yang ingetin aku ke agama, setiap…


Like
bottom of page