Aku menulis disini saat ini karena tidak tahu harus menyampaikannya pada siapa.
Bagian paling menyakitkan dari semua ini adalah ada harga yang harus dibayar untuk apa yang aku lakukan. Aku kehilangannya. Dia memang masih di sampingku, masih lima langkah dari tempatku berdiri, tapi aku tak bisa menyentuhnya lagi. Dia menjadi orang lain, yang tak ku kenal. Aku seperti bicara pada orang asing di ujung pulau. Sakit, mendengarnya tertawa dengan teman yang lain. Teman? Benarkah aku pernah menjadi sebutan itu untuknya? Aku tidak tahu. Aku tidak tahu aku temannya atau bukan. Tapi dia adalah temanku, waktu itu. Hingga suatu hari aku mengambil langkah menceritakan rahasia terbesarku padanya. Aku salah. Dia dan mereka membicarakanku di belakang tentang rahasia itu. Aku dan rahasiaku memang salah. Aku tau aku salah, dan aku memutuskan untuk bercerita padanya karena aku ingin diingatkan bahwa itu salah. Aku ingin dia bicara padaku, bukan pada mereka. Tak bisakah?
Jika aku bisa memutar waktu, aku tetap akan melakukan hal yang sama. Aku akan menceritakan rahasiaku padamu, karena kau temanku.
Tapi apa kau juga akan melakukan yang sama?
Comments